Manfaat Gandum yang kita ketahui ini bekerja seperti manfaat nasi yang kita konsumsi setiap hari namun, jenis kandungannya sedikit berbeda. Gandum merupakan jenis karbohidrat komplek dengan kandungan yang hampir menyerupai manfaat beras merah. Sumber karbohidrat komplek disebut lebih ramah untuk tubuh karena kalorinya yang tidak mudah terserap menjadi cadangan gula pada tubuh. Kadar gula yang berlebih dan terus menumpuk tersebut akan mengakibatkan resiko dikemudian hari seperti terjadinya gejala penyakit diabetes.
Gambar bagian dari biji gandum |
Gandum yang banyak diproduksi menjadi produk makanan seperti roti, sereal
oatmeal ini terbagi menjadi dua yaitu gamdum utuh dan gandum sosoh. Jenis
gamdum utuh mengandung nutrisi yang melimpah seperti vitamin,
serat, protein dan antioksidan yang bisa kita peroleh
seutuhnya. berbeda dengan gandum sosoh yang telah mengalami pengelupasan
selaputnya sehingga seratnya menjadi berkurang.
Sebagai makanan pokok
diberbagai negara, gandum merupakan jenis karbohidrat yang tinggi serat
sehingga menyehatkan pencernaan yang dianggap lebih baik dari jenis karbohidrat
lain. Dan yang cocok ditanam di Indonesia adalah jenis gandum varitas keras (hard) tutur pak Joko Murdono kepala Labotorium Universitas Setyawacana Salatiga, Jawa Tengah.
Oleh Bp. Djoko Murdono MS
Belakangan ini banyak praktisi medis dan ahli
gizi mendorong pasien diabetes dan jantung untuk
mengonsumsi oatmeal, terutama karena khasiatnya dalam membantu menjaga kadar
kolesterol dan gula darah tetap normal. Selain kandungan serat yang tinggi,
oatmeal juga menyediakan magnesium, protein, fosfor dan vitamin B1 (thiamin),
yang berperan penting dalam memproduksi energi.
Untuk mengetahui lebih luas apa saja manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan
dari makanan produk gandum ini, berikut adalah penjabarannya seperti dikutip symtomfind:
Oatmeal merupakan sumber makanan yang kaya serat larut, yang juga ditemukan pada apel, pir dan
prunes. Serat larut dapat menghambat tubuh dalam penyerapan kolesterol LDL,
yang biasa dikenal sebagai kolesterol jahat. Satu cangkir dan setengah oatmeal
mengandung lebih dari lima gram serat, yang cukup untuk mengurangi tingkat
kolesterol Anda.
2. Mengurangi risiko hipertensi
Kandungan serat yang tinggi pada oatmeal tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan terhadap jantung, tetapi juga penurunan risiko tekanan darah tinggi. Sebuah rekomedasi untuk wanita menopause, yang cenderung berisiko mengalami hipertensi, harus makan setidaknya enam porsi oatmeal atau biji-bijian lain setiap minggunya. Studi menunjukkan bahwa pria dapat bisa mengurangi risiko gagal jantung jika mereka makan satu mangkuk sereal gandum atau oatmeal, per hari.
3. Tinggi antioksidan
Oatmeal mengandung tipe khusus dari antioksidan yang disebut avenanthramide.
Antioksidan ini mampu melawan radikal bebas yang menyerang HDL atau dikenal
sebagai kolesterol baik. Di samping itu, senyawa ini juga melindungi kolesterol
jahat (LDL) dari proses oksidasi, yang mengurangi risiko penyakit
kardiovaskular.
4. Mencegah pengerasan arteri
Avenanthramides tidak hanya melindungi terhadap penyakit jantung, namun senyawa
antioksidan ini juga mampu mencegah arteri dari pengerasan. Avenanthramides
bekerja dengan menekan produksi molekul yang memungkinkan untuk mencegah
pengerasan dinding arteri. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita menopause
yang makan enam porsi serealia utuh seminggu dapat mengurangi risiko
berkembangnya aterosklerosis. Ateroskleorosis adalah kondisi di mana terjadi penumpukan plak di sepanjang
lorong-lorong pembuluh darah dan memperlambat perkembangan stenosis,
yang menyebabkan lorong-lorong dari arteri menyempit. Manfaat oatmeal bagi
kesehatan kardiovaskular akan menjadi lebih besar bila dipasangkan dengan
vitamin C.
5. Mencegah perkembangan kanker payudara
Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi dalam jumlah tinggi
serat memiliki penurunan risiko terkena kanker payudara, terutama jika berasal
dari serat gandum. Serat tidak larut dalam serealia utuh akan menyerang
karsinogen dan menurunkan kadar estrogen dalam tubuh,
sehingga melindungi tubuh dari perkembangan kanker. Sebuah studi di Inggris
menemukan bahwa wanita pra-menopause mengalami penurunan risiko kanker payudara
sebesar 41 persen hanya dengan makan serat dari biji-bijian atau serealia utuh.
6. Mencegah pengembangan diabetes
Selain kaya serat, oatmeal merupakan sumber magnesium, yang mampu mengatur insulin dan kadar glukosa. Berbagai temuan telah
menunjukkan bahwa, selama delapan tahun, perempuan yang makan diet kaya sereal dapat mengurangi risiko diabetes hingga 31
persen. Untuk mendapatkan manfaat optimal, Anda bisa menambahkan susu ke dalam
oatmeal. Tambahan dari susu rendah lemak juga dapat menurunkan risiko diabetes.
7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Oatmeal mengandung beberapa jenis serat yang disebut beta-gluten serat. Serat
ini mampu melindungi Anda terhadap penyakit jantung dan juga menaikan sistem
imunitas. Hal ini membantu sel-sel kekebalan tubuh dalam mencari dan
memperbaiki daerah pada bagian tubuh yang terserang infeksi bakteri.
8. Mencegah obesitas
Makan makanan untuk tidak mendapatkan suara berat seperti jenis diet yang sempurna, kan? Karena oatmeal sangat kaya serat, itu akan membuat Anda lebih penuh untuk jangka waktu yang lebih lama. Serat akan meningkatkan viskositas isi perut sehingga akan memakan waktu lebih lama untuk mengosongkan. Merasa penuh untuk jangka waktu yang lebih lama juga akan mencegah kebutuhan untuk camilan makanan manis atau asin sepanjang hari. Penelitian telah menghubungkan rendahnya risiko obesitas pada anak-anak yang rutin makan oatmeal.
9. Bisa di konsumsi untuk pasien celiac
Dewasa dan anak-anak yang menderita penyakit celiac umumnya tidak
dapat mengonsumsi gluten (suatu senyawa protein yang
terdapat pada gandum ), namun riset menunjukkan bahwa mereka bisa makan oatmeal
meskipun mengandung sedikit gluten. Celiac adalah sindrom malabsoprsi
di mana usus tidak mampu menyerap nutrisi makanan.(KOMPAS.com)
Contact
person: Pak Har. Phone: +62 (274) 9536069
Bak bensin, itulah
fungsi karbohidrat dalam tubuh, yaitu sebagai sumber energi.
Untuk memenuhi pola diet yang seimbang, dalam sehari
seseorang butuh sekitar 50 - 60 % karbohidrat dari total harian kalorinya. Ketika bicara tentang program penurunan berat badan atau diet, banyak orang
cenderung menjauhi nasi, roti atau menu karbohidrat lainnya. Padahal, ada jenis
karbohidrat kompleks yang memiliki indeks glikemik (IG) rendah yang dapat
terserap dengan perlahan. Dengan demikian karbohidrat dengan IG rendah
memiliki manfaat memberikan rasa kenyang lebih lama
sehingga membantu program diet Anda.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari roti dan nasi, jenis karbohidrat yang paling populer, simak uraian berikut ini :
- Roti
- Nasi
Ada dua jenis nasi yang cukup kita kenal, yakni beras merah dan beras putih.
Beras merah dihasilkan ketika lapisan terluar dihilangkan dari kulit beras.
Proses ini lebih sedikit menghilangkan nilai nutrisi beras. Penggilingan padi secara lengkap dan mengubah beras merah menjadi beras
putih menghancurkan banyak vitamin(vitamin B, B3 B6 dan asam folat), mineral, asam lemak esensial dan semua serat makanan yang
terdapat di dalamnya.
Beras putih tidak hanya tinggi karbohidrat dan rendah serat, tetapi juga
lebih mudah dicerna menjadi glukosa lebih cepat dari beras merah. Hal ini bukan
hanya membuat berat badan lebih cepat bertambah, tapi juga cepat menaikkan gula
darah. Beras merah sebaliknya, memiliki kandungan nutrisi yang kaya dan mampu menjaga gula darah.
Sebuah teori terbaru mengenai zat pati yang resisten mengubah pandangan para
ahli gizi mengenai beras putih. Teori itu menyebutkan, dengan mengubah metode
pemasakan, zat pati dalam nasi bisa diubah menjadi zat pati resisten yang akan
dilepas di dalam pencernaan dan bekerja seperti serat. Yang menarik, hal ini
membantu menurunkan berat badan.
Untuk mendapatkan zat pati yang resisten saat memasak nasi putih, dinginkan nasi setelah ditanak. Beberapa kali proses pemanasan zat pati kemudian mendinginkannya disebutkan akan meningkatkan zat patinya. Cara lain untuk meningkatkan kandungan pati dalam nasi adalah memasaknya dengan microwaves.(KOMPAS.com)