BUDIDAYA SEDAP MALAM
Syarat
Tumbuh Tanaman Sedap Malam
Membutuhkan kondisi iklim yang cukup lembab (13 – 27
derajat celsius), curah hujan 1.900 – 2.500 mm/ th dan penyinaran matahari
penuh. Daerah paling ideal untuk pengembangan sedap malam adalah pada
ketinggian 600 – 1.500m dpl., dengan jenis tanah Andosol. Hal yang terpenting
dalam pemilihan jenis tanah adalah: subur, gembur, banyak mengandung bahan
organik (humus), aerasi dan drainase tanah baik serta derajat kemasaman
tanahnya (pH) antara 5,0 – 5,7.3
Persiapan tanam
Pengolahan Tanah. Lahan, dapat dipilih lahan sawah
bekas tanaman atau pada lahan kering/ tegalan yang cukup pengairannya, caranya
: Olah tanah dengan cangkul, buang rumput-rumput liar, gemburkan, biarkan
dikeringanginkan antara 15 sampai 30 hari. Olah kembali tanah, namun sebelumnya bisa ditebar kotoran hewan (kohe) sapi/ kerbau/ kambing secara merata (2cm) dan disiram dengan larutan 8 tutup Pomi + 14 ltr air + 5sdm gula/ tetes tebu (sesuaikan luas lahan) lalu biarkan semalam. Buat bedengan-bedengan lebar 100 cm, tinggi 20 – 30 cm (panjang tergantung kondisi
lahan), jarak parit antar bedengan 30 – 40 cm, siram bedengan tersebut dengan larutan 8 tutup Pomi + 250ml bakteri akar (PGPR) + 14 ltr air tawar + air gula/ tetes tebu 5sdm (kalikan sesuai luasan bendengan tersebut), saluran pemasukan dan
pembuangan air. Tambahkan pupuk kandang yang telah matang (jadi) dengan dosis
10 – 20 ton/ha atau dapat diganti pupuk padat organik Kascing/ Pokcing, aduk hingga tercampur rata dengan tanah, rapihkan bedengan
hingga bibit siap tanam.
Penanaman
Penanaman sedap malam
dapat dilakukan sepanjang musim, asalkan air tanahnya memadai. Namun waktu yang
tepat sebaiknya disesuaikan, agar waktu panen jatuh pada hari-hari besar
misalnya. Membuat lubang tanam dengan jarak 20 X 20 cm, Tanamkan 1 umbi ke dalam
1 lubang tanam posisi umbi diatur tegak dengan arah tunas menghadap ke atas. yang sebelumnya umbi-umbi bibit sedap malam direndam dengan air bakteri akar + bawang putih selama 1 jam saja.
Berikan pupuk dasar berupa pupuk padat organik
Kascing/ Pokcing sebanyak 4-5 kw/ ha dengan cara dimasukkan ke dalam lubang di sisi kiri dan kanan atau
dibuat larikan diantara barisan lubang tanam. Tutup lubang tanam yang telah
diisi umbi dengan tanah setebal ± 7,5 cm, agar pupuk cepat larut dengan air tanah.
Siram bedengan dengan air untuk menjaga kelembaban (kalo ada air kolam lele organik lebih baik/ air pupuk organik yang diusahakannya)
Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi :
1) Pengairan/ penyiraman
Terutama pada fase awal tumbuhnya bibit (1 – 2 kali sehari) atau tergantung keadaan tanah , pada waktu pagi dan sore, saat suhu tanah tidak terlalu tinggi. Dan bila dilihat pertumbuhan tanaman kurang baik bisa diberi pupuk cair organik (Pomi).
2) Penyulaman
Bagi bibit yang tidak tumbuh atau busuk, paling tidak 5 – 15 hari setelah tanam, agar pertumbuhan bibit sulaman dapat seragam dengan bibit yang sudah tumbuh terlebih dahulu
3) Penyiangan
Untuk membuang
rumput-rumput liar, 3 bulan setelah tanam atau tergantung keadaan pertumbuhan
rumput, sebaiknya pada saat penyiangan juga dilakukan penggemburan
tanah. Pemupukan susulan : (6 bulan setelah tanam) dengan
campuran 150 kg N + 100 kg P2O5 + 100 kg K2O , untuk memperbaiki pertumbuhan
tanaman sedap malam menjelang berbunga. Cara pemberian pupuk dapat dilakukan
total sekaligus atau bertahap setiap bulannya. Untuk lahan kebun sedap malam
seluas 1,0 ha selama masa pertanaman satu tahun dibutuhkan pupuk 300 kg N, 200
kg P2O5 dan 150 kg K2O. Prospek yang bagus dari bertanam bunga sedap malam dan
teknis yang mudah dipelajari, diharapkan bisa menjadikan bunga sedap malam
sebagai alternatif usaha tani, bahkan bisa menjadi komoditi
unggulan daerah tersebut. Salam Lestari kadang tani.1) Pengairan/ penyiraman
Terutama pada fase awal tumbuhnya bibit (1 – 2 kali sehari) atau tergantung keadaan tanah , pada waktu pagi dan sore, saat suhu tanah tidak terlalu tinggi. Dan bila dilihat pertumbuhan tanaman kurang baik bisa diberi pupuk cair organik (Pomi).
2) Penyulaman
Bagi bibit yang tidak tumbuh atau busuk, paling tidak 5 – 15 hari setelah tanam, agar pertumbuhan bibit sulaman dapat seragam dengan bibit yang sudah tumbuh terlebih dahulu
3) Penyiangan
Ambarawa, 25 Februari 2014-paul.